PERSENJATAAN ROHANI
Senjata Rohani ini adalah metafora perlindungan rohani yang diberikan Tuhan Yesus kepada kita untuk kita gunakan dalam peperangan melawan Iblis. Persenjataan Rohani: Meskipun orang Kristen sejati tidak ambil bagian dalam peperangan fisik, mereka terlibat dalam suatu pertempuran dan disamakan dengan prajurit (Filipi 2:25; 2 Timotius 2:3; Filemon 2). Seorang Kristen bergulat melawan pemerintah-pemerintah (yang bukan terdiri dari manusia darah dan daging), melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara (Efesus 6:12). Karena senjata fisik tidak ada gunanya dalam pertempuran melawan roh-roh , orang Kristen harus mengambil seluruh perlengkapan senjata dari Allah (Efesus 6:13).
1. SENJATA TERANG
* Roma 13:12
LAI TB, Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!
KJV, The night is far spent, the day is at hand: let us therefore cast off the works of darkness, and let us put on the armour of light.
TR, η νυξ προεκοψεν η δε ημερα ηγγικεν αποθωμεθα ουν τα εργα του σκοτους και ενδυσωμεθα τα οπλα του φωτος
Translit, hê nux proekopsen hê de hêmera êggiken apothômetha oun ta erga tou skotous kai endusômetha ta hopla tou photos
Istilah "senjata" tentu terpilih untuk memperingati, bahwa pembaharuan hidup tidak dapat dicapai tanpa perjuangan melawan "daging". Ungkapan "mengenakan perlengkapan senjata terang", tema ini juga disebut dalam 1 Korintus 6:7; 10:4, dan dalam 1 Tesalonika 5:8, tetapi dalam Efesus pasal 6 ada bahasan mengenai perjuangan kita dan perlengkapan senjata terang yang lebih lengkap. Baik di dalam Surat Efesus maupun di dalam Roma pasal 13 ini perintah supaya perbuatan-perbuatan jahat ditanggalkan mendahului perintah untuk mengenakan perlengkapan senjata.
2. SENJATA KEADILAN
* 2 Korintus 6:7
LAI TB, dalam pemberitaan kebenaran dan kekuasaan Allah; dengan menggunakan senjata-senjata keadilan untuk menyerang ataupun untuk membela
KJV, By the word of truth, by the power of God, by the armour of righteousness on the right hand and on the left,
TR, εν λογω αληθειας εν δυναμει θεου δια των οπλων της δικαιοσυνης των δεξιων και αριστερων
Translit, en logô alêtheias en dunamei theou dia tôn hoplôn tês dikaiosunês tôn dexiôn kai aristerôn
Dalam nubuat Yesaya, Allah sendiri digambarkan mengenakan "keadilan sebagai baju perang." Maka, Ia menuntut agar para pengawas sidang menjalankan keadilan dan bertindak adil-benar:
* Yesaya 59:14-15, 17
59:14 Hukum telah terdesak ke belakang, dan keadilan berdiri jauh-jauh, sebab kebenaran tersandung di tempat umum dan ketulusan ditolak orang.
59:15 Dengan demikian kebenaran telah hilang, dan siapa yang menjauhi kejahatan, ia menjadi korban rampasan. Tetapi TUHAN melihatnya, dan adalah jahat di mata-Nya bahwa tidak ada hukum.
59:17 LAI TB, Ia mengenakan keadilan sebagai baju zirah dan ketopong keselamatan ada di kepala-Nya; Ia mengenakan pakaian pembalasan dan menyelubungkan kecemburuan sebagai jubah.
KJV, For he put on righteousness as a breastplate, and an helmet of salvation upon his head; and he put on the garments of vengeance for clothing, and was clad with zeal as a cloke.
Hebrew,
וַיִּלְבַּשׁ צְדָקָה כַּשִּׁרְיָן וְכֹובַע יְשׁוּעָה בְּרֹאשֹׁו וַיִּלְבַּשׁ בִּגְדֵי נָקָם תִּלְבֹּשֶׁת וַיַּעַט כַּמְעִיל קִנְאָֽה׃
Translit, VAYIL'BASY {Ia mengenakan} TSEDAQAH {keadilan} KASYIR'YAN {sbg baju zirah} VEKHOVA {dan ketopong} YESYU'A {keselamatan} BEROSYO {di kepala-Nya} VAYIL'BASY {dan Ia mengenakan} BIG'DEY {pakaian} NAQAM {pembalasan} TIL'BOSYET {mengenakan} VAYA'AT {memakai} KAM'IL {sebagai jubah} QIN'AH {kecemburuan}
Senjata Terang dan Senjata Keadilan itu, secara metaforis diperincikan dalam Efesus 6:10-18:
PERLENGKAPAN SENJATA ALLAH

PERJUANGAN JEMAAT:
Dalam Efesus 6:10-18, rasul Paulusmenggunakan perlengkapan senjata prajurit Romawi untuk menggambarkan perlengkapan rohani yang dibutuhkan orang Kristen agar berhasil dalam perang melawan Iblis.
Latar belakang penulisan ini, Roma sedang berada di puncak kejayaannya pada abad pertama Masehi. Kekuatan legiun-legiun Romawi memungkinkan kota itu mengendalikan sebagian besar dunia yang dikenal kala itu. Seorang sejarawan melukiskan bala tentara ini sebagai organisasi militer yang paling sukses sepanjang sejarah. Bala tentaraprofesional Romawi terdiri dari para prajurit berdisiplin tinggi yang menjalani pelatihan yang berat, tetapi keberhasilan mereka sebagai mesin perang yang efektif juga bergantung pada perlengkapan senjata mereka.
Surat Efesus ini ditulis ketika Paulusmenjadi seorang tahanan karena Kristus (Efesus 3:1,13). Paulus menjadi tahanan rumah di Roma selama dua tahun; sepanjang waktu itu ia menulis lima surat-surat penggembalaan. Di masa-masa tahanan itu Paulus dijaga oleh tentara yang diperlengkapi dengan senjata-senjata:
1. Ikat Pinggang
2. Baju Zirah
3. Kasut/ pelindung kaki
4. Perisai
5. Ketopong/ Helm
6. Pedang
Alkitab menyarankan cara positif untuk mengalahkan pencobaan. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!" (Roma 12:21). Prinsip Alkitab yang positif ini ditekankan secara lebih luas lagi dalan efesus 6:10-18, dimana kita diajak untuk mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah.
Dari sudut pandang manusia, perlengkapan senjata yang diuraikan rasul Paulus bisa melindungi seorang prajurit Romawi dengan sangat baik. Selain itu, sang prajurit diperlengkapi Pedang, senjata utamanya untuk pertarungan jarak dekat. Selain perlengkapan dan pelatihan, keberhasilan bala tentara Romawi bergantung pada ketaatan para prajurit kepada komandan mereka. Demikian pula, orang Kristen harus menaati Yesus Kristus yang adalah "raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa" (Yesaya 55:4). Yesus Kristus juga adalah "kepala atas jemaat" (Efesus 5:23). Tuhan Yesus memberi teladan dalam berjuang (1 Petrus 2:21), dan dalam perjuangan itu kita harus memiliki perlengkapan senjata rohani. Karena kepribadian seperti Kristus sangat mirip dengan perlengkapan senjata rohani kita, Alkitab menasihati kita untuk mempersenjatai diri kita dengan kecenderungan mental Kristus (1 Petrus 4:1). Maka, seraya kita menganalisis satu demi satu perlengkapan senjata rohani kita, kita akan menggunakan teladan Tuhan Yesus Kristus untuk mempertunjukkan mengapa setiap perlengkapan itu penting dan efektif.
* Efesus 6:10-18
6:10 LAI TB, Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
KJV, Finally, my brethren, be strong in the Lord, and in the power of his might.
TR, το λοιπον αδελφοι μου ενδυναμουσθε εν κυριω και εν τω κρατει της ισχυος αυτου
Translit interlinear, to loipon {akhirnya} adelphoi {saudara2} mou {-ku} endunamousthe {hendaklah kalian dikuatkan} en {di dalam} kuriô {Tuhan} kai {dan} en {di dalam} tô kratei {kuasa} tês iskhuos {dari kekuatan} autou {-Nya}
Rasul Paulus menasehati kepada jemaat, agar mereka sendiri berusaha menjadi kuat di dalam kekuatan kuasa Tuhan. Yaitu kekuatan bekerja dalam memelihara iman dan turut menjadi saksi-saksi kebangkitan Kristus dari antara orang mati dan kenaikan-Nya ke Surga.
Tetapi bagaimanakah hal itu harus mereka kerjakan? bagaimanakan agar mereka mereka kuat di dalam Tuhan? Jawab rasul Paulus di ayat ini:
6:11 LAI TB, Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata(PANOPLIA) Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
KJV, Put on the whole armour(PANOPLIA) of God, that ye may be able to stand against the wiles of the devil.
TR, ενδυσασθε την πανοπλιαν του θεου προς το δυνασθαι υμας στηναι προς τας μεθοδειας του διαβολου
Translit interlinear, endusasthe {kenakanlah} tên panoplian{persenjataan lengkap} tou theou {Allah} pros {supaya} to dunasthai {sanggup} humas {kalian} stênai {berdiri} pros {terhadap} tas methodeias {tipu-muslihat} tou diabolou {iblis}
Dalam bagian ini rasul Paulusmenggunakan istilah militer πανοπλία - PANOPLIA, yaitu: senjata lengkap yang dipakai oleh prajurit-prajurit yang berjalan kaki. Persenjataan mereka menentukan apakah mereka kuat dapat berjuang. Sebagian besar daripadanya adalah senjata-senjata pertahanan (defensif). Karena itu yang penting dalam perjuangan mereka adalah: mereka harus berani dan pandai menggunakan senjata-senjata itu. Perlengkapan mereka mencirikan mereka dari kepala sampai ke kaki sebagai prajurit-prajurit Allah. Maksud dari mereka harus menggunakan perlengkapan senjata Allah adalah agar mereka dapat tahan berdiri melawan tipu-muslihat Iblis.
Mengapa jemaat harus diperlengkapi dengan senjata Allah? Jawab rasul Paulus, sbb:
6:12 LAI TB, karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
KJV, For we wrestle not against flesh and blood, but against principalities, against powers, against the rulers of the darkness of this world, against spiritual wickedness in high places.
TR, οτι ουκ εστιν ημιν η παλη προς αιμα και σαρκα αλλα προς τας αρχας προς τας εξουσιας προς τους κοσμοκρατορας του σκοτους του αιωνος τουτου προς τα πνευματικα της πονηριας εν τοις επουρανιοις
Translit interlinear, hoti {karena} ouk estin {bukanlah} hêmin {pada kita} hê palê {perjuangan} pros {terhadap/ melawan} haima {darah} kai {dan} sarka {daging} alla {tetapi} pros {terhadap} tas arkhas{pemerintah2} pros {terhadap} tas exousias {penguasa2} pros {terhadap} tous kosmokratoras{penguasa2 dunia} tou skotous {kegelapan} tou aiônos {dunia} toutou {ini} pros {melawan} ta pneumatika {kekuatan2 rohani} tês ponêrias {dari kejahatan} en {di} tois epouraniois {langit/udara}
Perjuangan jemaat adalah bukan melawan darah dan daging (haima kai sarka), yaitu sesama manusia yang terbatas dan fana, namun perjuangan jemaat adalah melawan penguasaan roh (yang rohani). Rupa-rupanya darah dan daging ini adalah alat-alat Iblis. Iblis sendiri sebagai penguasa di udara "berada di belakang" (tidak nampak), ia identik dengan "penguasa kerajaan di udara" yang juga disinggung rasul Paulus dalam Efesus 2:2: "penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.".
Dalam perjuangan yang demikian - yaitu perjuangan melawan musuh-musuh yang tidak murni insani dan substansial - anggota-anggota jemaat membutuhkan suatu perlengkapan senjata khusus. Rasul Paulusmenyebut: pemerintah-pemerintah(τας αρχας - TAS ARKHAS), penguasa-penguasa (τας εξουσιας -TAS EXOUSIAS), penghulu-penghulu dunia yang gelap (τους κοσμοκρατορας του σκοτους του αιωνος - TOUS KOSMOKRATORAS TOU SKOTOUS TOU AIÔNOS), dan roh-roh jahat di udara (τα πνευματικα της πονηριας εν τοις επουρανιοις - TA PNEUMATIKA TÊS PONÊRIAS EN TOIS EPOURANIOIS)
Jelas bahwa perjuangan jemaat meski dilakukan di dunia, tetapi musuh-musuh jemaat bukanlah si A atau si B, bukan pula dari sesama jemaat sendiri (seperti yang dikatakan: "bukan melawan darah dan daging"). Maksud rasul Paulus disini lebih dalam: bahwa perjuangan jemaat adalah melawan roh-roh jahat, ini merupakan suatu perjuangan yang berat yang melebihi kekuatan manusia.
Sesudah rasul Paulus menjelaskan betapa hebatnya musuh-musuh jemaat (yaitu: Iblis/ roh-roh jahat), ia menasehati jemaat agar mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, ia katakan sbb:
6:13 LAI TB, Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
KJV, Wherefore take unto you the whole armour of God, that ye may be able to withstand in the evil day, and having done all, to stand.
TR, δια τουτο αναλαβετε την πανοπλιαν του θεου ινα δυνηθητε αντιστηναι εν τη ημερα τη πονηρα και απαντα κατεργασαμενοι στηναι
Translit interlinear, dia touto {sebab itu} analabete {angkatlah} tên panoplian {persenjataan lengkap} tou theou {Allah} hina {supaya} dunêthête {kalian sanggup} antistênai {melawan} en {pada} tê hêmera {hari} tê ponêra {yang jahat itu} kai {dan} apanta {segala (sesuatu)} katergasamenoi {setelah menyelesaikan/ menaklukkan} stênai {berdiri tegak}
Rasul Paulus mengatakan "seluruh perlengkapan senjata Allah" jadi, bukan separuh saja, sebab kalau bukan demikian, jemaat tidak akan dapat mengadakan perlawanan. Bagi Anggota jemaat yang dengan sadar hidup di batas waktu ini, mereka harus sadar bahwa pada segala waktu jemaat harus bersiap-siap sedia, harus terus-menerus mengenakan persenjataan Allah yang lengkap. Di bawah ini rasul Paulus merincikan bagian-bagian perlengkapan senjata Allah:
6:14 LAI TB, Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,
KJV, Stand therefore, having your loins girt about with truth, and having on the breastplate of righteousness;
TR, στητε ουν περιζωσαμενοι την οσφυν υμων εν αληθεια και ενδυσαμενοι τον θωρακα της δικαιοσυνης
Translit interlinear, stête {berdirilah tegap} oun {karena itu} perizôsamenoi {ikatilah} tên osphun {pinggang} humôn {kalian} en {dengan} alêtheia {kebenaran} kai {dan} endusamenoi {kenakanlah} ton thôraka {tutup dada/ baju zirah} tês dikaiosunês {keadilan}
1. Ikat Pinggang, ayat 14: Berikatpinggangkan kebenaran.
Ikat pinggang atau pakaian yang dibuat dari kulit, dilapisi dengan logam, dikenakan oleh tentara Roma pada zaman Paulus. Pakaian ini memberi kebebasan bergerak tetapi memberi perlindungan pada perut dan paha. Untuk Rasul Paulus, Kebenaran Allah senada dengan ikat pinggang yang memberi perlindungan. Kebenaran terdapat dalam firman Allah. Ini berarti bahwa pengetahuan Alkitab tangan pertama dan yang mendalam adalah perlengkapan senjata yang melindungi terhadap kejahatan. Maka perlu bagi kita untuk membuat kebenaran itu menjadi milik kita denga cara mempelajarinya secara pribadi. Kebenaran yang hanya dijamah sesekali, atau yang terpisah dari kita, tidak memberi perlindungan. Kebenaran akan menjadi perlengkapan senjata yang berguna hanya kalau diizinkan memasuki jiwa dengan iman pribadi dan dengan mempelajarinya secara berkesinambungan.
Paulus menasihati orang Kristen agar pinggang mereka berikatkan kebenaran Sebagaimana ikat pinggang dapat menopang dan melindungi pinggang, keterpautan yang tak terpatahkan pada kebenaran ilahi dapat memperkuat seorang Kristen dalam tekadnya untuk tetap teguh tidak soal adanya pencobaan.
Pada zaman Alkitab, para prajurit Roma mengenakan sabuk, atau ikat pinggang, dari kulit yang lebarnya 5 sampai 15 sentimeter. Sabuk prajurit berguna untuk melindungi pinggangnya, dan menjadi tempat yang cocok untuk menggantungkan pedang. Sewaktu seorang prajurit mengikat pinggangnya, ia sedang bersiap-siap untuk bertempur. Paulus menggunakan sabuk prajurit untuk menggambarkan sejauh mana kebenaran Alkitab hendaknya mempengaruhi kehidupan kita. Sabuk kiasan itu hendaknya terikat kencang pada diri kita, sehingga kita hidup selaras dengan kebenaran dan dapat membelanya setiap saat (Mazmur 43:3; 1 Petrus 3:15).
2. Baju Zirah, ayat 14: Berbajuzirahkan keadilan.
Tentara Romawi diberikan perlengkapan pakaian perang dengan penutup dada untuk melindungi jantung dan anggota tubuh lainnya yang amat vital. Biasanya penutup dada ini dibuat dari bahan logam dan bisa terdiri dari satu potong atau beberapa potong yang terpisah. Keadilan Alkitabiah bagi manusia termasuk pembebasan dari dosa, dan pemberian kekuatan untuk melawan kuasa dosa. Kedua pemberian ini adalah karunia Ilahi dan tidak tergantung atas usaha dan kebaikan manusia. Karena itu diberikan pada kita melalui pembenaran atau dianugrahkan melalui pengudusan, baju zirah keadilan adalah perlengkapan senjata untuk perlindungan yang disediakan seluruhnya oleh Allah.
Seorang Kristen harus mengenakan pelindung dada keadilbenaran (Efesus 6:14 band. Yesaya 59:14-15, 17). Pelindung dada harfiah melindungi organ-organ vital, terutama jantung. Perlunya keadilbenaran sebagai penutup dada yang melindungi jantung kiasan atau hati khususnya menonjol karena kecenderungan hati yang berdosa (Kejadian 8:21; Yeremia 17:9).
Oleh karena itu, kita harus mengenal dan mengasihi dengan standar Allah yang adil-benar (Mazmur 119:97, 105). Selain itu, apabila kita mengasihi apa yang benar dan membenci apa yang salah, kita menghindari haluan yang dapat merusak kehidupan kita. (Mazmur 119:99-101; Amos 5:15). Tuhan Yesus adalah teladan dalam hal ini:
* Ibrani 1:8,9
1:8 LAI TB, Tetapi tentang Anak Ia berkata: "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.
KJV, But unto the Son he saith, Thy throne, O God, is for ever and ever: a sceptre of righteousness is the sceptre of thy kingdom.
TR, προς δε τον υιον ο θρονος σου ο θεος εις τον αιωνα του αιωνος ραβδος ευθυτητος η ραβδος της βασιλειας σου
Translit. interlinear, pros {tentang} de {tetapi} ton huion {Anak} ho thronos {takhta} sou {Mu} ho theos {ya Allah} eis ton aiôna tou aiônos {selama-lamanya} rabdos {(adalah) tingkat} euthutêtos {kebenaran/keadilan} hê tês rabdos {tingkat (kekuasaan atas)} tês basileias {Kerajaan} sou {Mu}
1:9 LAI TB, Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu."
KJV, Thou hast loved righteousness, and hated iniquity; therefore God, even thy God, hath anointed thee with the oil of gladness above thy fellows.
TR, ηγαπησας δικαιοσυνην και εμισησας ανομιαν δια τουτο εχρισεν σε ο θεος ο θεος σου ελαιον αγαλλιασεως παρα τους μετοχους σου
Translit. interlinear,êgapêsas {Engkau mencintai} dikaiosunên {keadilan} kai {dan} emisêsas {membenci} anomian {pelanggar hukum} dia touto {sebab itu} ekhrisen {telah mengurapi} se {Engkau} ho theos {ya Allah} ho theos {Allah} sou {-Mu} elaion {(dengan) minyak} agalliaseôs {kesukaan2} para {melebihi} tous metokhous {teman-teman} sou {Mu}
Kristus disebut sebagai Allah dan sebagai Raja, atau sebagai yang berdaulat. Sebagaimana disajikan di dalam Perjanjian Lama dengan Daud, disini "Anak Daud" yang lebih besar sedang memerintah sebagai Raja, dan pemerintahanNya bersifat abadi. Bagian ini merupakan kutipan dari :
* Mazmur 45:7-8
45:7 LAI TB Takhtamu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanmu adalah tongkat kebenaran.
45:6 KJV, Thy throne, O God, is for ever and ever: the sceptre of thy kingdom is a right sceptre.
Hebrew,
כִּסְאֲךָ אֱלֹהִים עֹולָם וָעֶד שֵׁבֶט מִישֹׁר שֵׁבֶט מַלְכוּתֶךָ׃
Translit. interlinear, KISAKHA {takhtaMu} 'ELOHIM {ya Allah} 'OLAM {abadi} VA'ED {dan seterusnya} SYEVET {tongkat dari} MISYOR {kebenaran} SYEVET{tongkat dari} MALKHUTEKHA {KerajaanMu}
45:8 LAI TB Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allahmu, telah mengurapi engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu.
KJV, 45:7 Thou lovest righteousness, and hatest wickedness: therefore God, thy God, hath anointed thee with the oil of gladness above thy fellows.
Hebrew,
אָהַבְתָּ צֶּדֶק וַתִּשְׂנָא רֶשַׁע עַל־כֵּן ׀ מְשָׁחֲךָ אֱלֹהִים אֱלֹהֶיךָ שֶׁמֶן שָׂשֹׂון מֵחֲבֵרֶיךָ׃
Translit. interlinear, 'AHAVTA {Engkai mencintai} TSEDEQ {keadilan} VATISNA {dan Engkau membenci} RESYA {kefasikan} 'AL-KEN {sebab itu} MESYAKHAKHA {Ia mengurapiMu} 'ELOHIM {Allah} 'ELOHEIKHA {AllahMu} SYEMEN {dengan minyak} SASYO'ON {dengan kesukaan} MEKHAVEREIKHA {lebih dari sekutu-sekutumu}
Ciri dari kepemimpinan Tuhan Yesus Kristus adalah Kebenaran, Keadilan, dan Kebencian akan kefasikan.
Persenjataan selanjutnya adalah:
6:15 LAI TB, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
KJV, And your feet shod with the preparation of the gospel of peace;
TR, και υποδησαμενοι τους ποδας εν ετοιμασια του ευαγγελιου της ειρηνης
Translit interlinear, kai {dan} hupodêsamenoi {pakailah} tous podas {pada kaki2} en hetoimasia {dengan (sepatu/ lars) kebersediaan} tou euaggeliou {kabar baik/ injil} tês eirênês {damai sejahtera}
3. Kasut/ pelindung kaki, Ayat 15: Berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.
Kasut/ Pelindung kaki adalah bagian dari persenjataan rohani. Kata Yunani ἑτοιμασία - HEITOMASIA dalam Efesus 6:15 yang diterjemahkan "kasut" mengandung makna dasar "kesiapan". Kata ini digunakan dalam bahasa metaforis: Kaki yang berkasutkan Injil (kabar baik) tentang perdamaian. Bahwa dengan selalu diperlengkapi dan siap memberitakan Injil kepada orang-orang lain dan melakukan hal itu meskipun ada kesukaran, orang Kristen dapat dibantu untuk bertekun dengan setia. Para prajurit Romawi membutuhkan sepatu atau kasut yang kuat, karena selama mengadakan kampanye militer, mereka sering berjalan sejauh 30 kilometer setiap hari sambil dibebani perlengkapan dan senjata seberat kira-kira 30 kilogram. Dengan tepat, Paulus menggunakan alas kaki untuk menggambarkan kesiapan kita dalam mengabarkan berita Kerajaan kepada siapa pun yang mau mendengarkan. Hal ini penting karena bagaimana orang-orang akan mengenal Tuhan Yesus Kristus jika kita tidak siap dan rela untuk mengabar? (Roma 10:13-15).
Kasut dari seorang prajurit juga dilengkapi pelindung dari logam (lihat 1 Samuel 17:6). Kasut ini memberikan perlindungan dari duri, onak, batu dan segala ganguan dijalan. Kasut juga membantu menguatkan kaki dan memberi stabilitas waktu terlibat dalam pertempuran. Demikianlah injil damai sejahtera memastikan damai dengan Allah dengan manusia menjadi pelindung kemanapun kita brjalan. Injil bila diterima dan diterapkan, akan melindungi kita dari luka , bilur, gesekan dan gangguan yang menyerang kita bukansaja dalam peperangan melawan setan tetapi juga dari manusia yang diperalatnya dari beragam kesukaran. Waktu Paulus menulis keyakinannya menang dalam Roma 8:31-39, ia juga sedang memakaikan kasut injil itu.
Iman adalah prasyarat dari kebenaran, keadilan dan kerelaan sebagai cara hidup/ eksistensi seorang Kristen:
6:16 LAI TB, dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai(THUREOS) ( itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,
KJV, Above all, taking the shield(THUREOS) of faith, wherewith ye shall be able to quench all the fiery darts of the wicked.
TR, επι πασιν αναλαβοντες τον θυρεον της πιστεως εν ω δυνησεσθε παντα τα βελη του πονηρου τα πεπυρωμενα σβεσαι
Translit interlinear, epi {kepada} pasin {segala (sesuatu)} analabontes {angkatlah} ton thureon {perisai} tês pisteôs {iman} en {dengan} hô dunêsesthe {kalian akan sanggup} panta {semua} ta belê {panah2} tou ponêrou {si jahat} ta pepurômena {yang telah dinyalakan dengan api} sbesai {memadamkan}
4. Perisai, ayat 16: Perisai iman.
Bagian yang menonjol dari persenjataan rohani adalah perisai iman. Inilah satu diantara perlengkapan senjata yang paling berarti yang gambang diganti-ganti posisinya. Perisai menambah dan mempertinggi daya guna alat perlengkapan lainnya. Iman adalah keterbukaan kepada Allah. Dengan spontanitas dan dengan berkesinambungan. Itu adalah ketergantungan mutlak kepada Allah dalam setiap keadaan darurat. Itu juga adalah pengaturan yang sudah ditetapkan untuk menerima capur tangan Allah pada setiap saat dalam segala keadaan.
Kata Yunani θυρεός - THUREOS(dari kata θύρα - THURA, artinya, pintu). Kata "THUREOS" ini memaksudkan perisai yang cukup besar untuk menutupi sebagian besar tubuh. Perisai itu akan melindungi seseorang dari senjata lempar yang berapi yang disebutkan di Efesus 6:16. Pada zaman Alkitab, para prajurit menggunakan seligi/ panah lempar dari buluh berongga yang dilengkapi wadah besi kecil berisi nafta (sulingan minyak) yang menyala. Seorang pakar menggambarkan panah lempar ini sebagai salah satu senjata yang paling berbahaya dalam perang zaman dahulu. Jika seorang prajurit tidak memiliki perisai besar untuk melindungi dirinya dari senjata lempar tersebut, ia bisa terluka parah atau bahkan terbunuh.
Sebagaimana perisai besar menutupi sebagian besar tubuh, iman kepada Allah dan kesanggupan-Nya untuk memenuhi janji-janji-Nya akan membuat orang Kristen sanggup memadamkan semua senjata lempar yang berapi dari kekuatan-kekuatan jahat. Iman akan membantu orang Kristen menahan serangan roh-roh fasik, melawan godaan kepada perbuatan amoral, menolak keinginan materialistis, dan tidak menyerah karena takut, ragu-ragu, atau terlalu sedih (Kejadian 39:7-12; Ibrani 11:15; 13:6; Yakobus 1:6; 1 Tesalonika 4:13).
Saat Yesus Kristus dalam inkarnasi-Nya berada di bumi, ia mempertunjukkan pentingnya memiliki iman yang kuat selama masa kritis. Ia sepenuhnya mempercayai keputusan Bapa dan ikhlas untuk melakukan kehendak Allah (Matius 26:42, 53, 54; Yohanes 6:38). Sekalipun mengalami tekanan batin yang hebat di Taman Getsemani, Yesus mengatakan kepada Bapa "Bukan sebagaimana aku kehendaki, tetapi sebagaimana Engkau kehendaki" (Matius 26:39).
Jika kita memiliki keyakinan yang serupa kepada Allah, kita tidak akan membiarkan kritikan atau tentangan melemahkan iman kita. Sebaliknya, iman kita akan dikuatkan jika kita mengandalkan Allah, memperlihatkan kasih kepada-Nya, dan menjalankan perintah-Nya (Mazmur 19:7-11; 1 Yohanes 5:3). Tidak ada imbalan materi atau kesenangan seksual sesaat yang sebanding dengan berkat-berkat yang Allah sediakan bagi orang-orang yang mengasihi Dia (Amsal 10:22).
Iblis menggunakan senjata panah api yang sangat berbahaya. Manusia tidak berdaya dengan senjata itu. Hanya iman saja, yaitu iman di dalam Tuhan Yesus Kristus yang dapat menahan dan memadamkannya. Demikianlah kuasa Iman sehingga dapat membalikkan kekuatan serangan-serangan Iblis yang ganas sekalipun. Dengan bantuan iman kita dapt memadamkan semua panah api dari si jahat. Janji ini bukan sekadar petunjuk untuk kemenangan yang belum pasti atas kejahatan. Janji ini adalah berikut kuasadan perlindungan yang positif, konsisten dan tetap.
Kemudian Paulus menguraikan 2 persenjataan lainnya yang tidak kalah penting:
6:17 LAI TB, dan terimalah ketopong (PERIKEPHALIA)keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,
KJV, And take the helmet(PERIKEPHALIA) of salvation, and the sword of the Spirit, which is the word of God:
TR, και την περικεφαλαιαν του σωτηριου δεξασθε και την μαχαιραν του πνευματος ο εστιν ρημα θεου
Translit interlinear, kai {dan} tên perikephalaian {topi baja} tou sôtêriou {keselamatan} dexasthe {ambillah} kai {dan} tên makhairan {pedang} tou pneumatos {dari Roh} ho estin {yaitu} rêma {sabda} theou {Allah}
5. Ketopong/ Helm, ayat 17: Ketopong keselamatan.
Ketopong memberi pelindungan pada kepala, dan kepala adalah tempat kedudukan pertimbangan, kesadaran, berpikir, motivasi, dan pengendalian. Sebagaimana ketopong melindungi kepala seorang prajurit, "ketopong keselamatan" melindungi kesanggupan mental orang Kristen terhadap pengaruh-pengaruh yang tidak saleh (Efesus 6:17). Mengenakan "ketopong harapan keselamatan" berarti "menatap upah yang akan diberikan", seperti yang dilakukan Musa (1 Tesalonika 5:8; Ibrani 11:26).
Ketopong seorang prajurit melindungi kepala dan otaknya sebagai pusat kecerdasan. Harapan Kristen kita disamakan dengan ketopong karena hal itu melindungi pikiran kita (1 Tesalonika 5:8). Meskipun kita telah mengubah pikiran kita melalui pengetahuan yang saksama akan Firman Allah, kita masih manusia tidak sempurna yang lemah. Pikiran kita mudah dirusak. Cita-cita sistem ini dapat menyimpangkan kita atau bahkan menggantikan harapan yang Allah berikan kepada kita (Roma 7:18; 12:2).
Dengan sia-sia, Iblis mencoba menyimpangkan Yesus dengan menawarinya "semua kerajaan dunia serta kemuliaannya" (Matius 4:8). Tetapi, Yesus menolak mentah-mentah tawaran itu. Keyakinan seperti yang ditunjukkan Yesus ini miliki tidak diperoleh secara otomatis. Jika kita memenuhi pikiran kita dengan impian dan cita-cita sistem ini, bukannya berfokus pada harapan di masa depan, iman kita kepada janji-janji Allah akan semakin lemah. Lalu, kita bahkan dapat sama sekali kehilangan harapan. Di pihak lain, jika kita secara teratur merenungkan janji-janji Allah, kita akan terus bersukacita dalam harapan yang ditaruh di hadapan kita (Roma 12:12).
Keselamatan yang kita jumpai dalam Alkitab adalah juga suatu istilah yang artinya sangat luas. Keselamatan itu mencakup semua kegiatan Allah terhadap pendosa dalam memberikan terang, perlindungan, penyembuhan, dan berkat. Juga mencakup kebutuhan kita pada hari yang sudah lalu, sekarang, dan yang akan datang. Karena itu kita boleh bersandar pada karunia keselamatan yang berasal dair Allah. Hidup kita, reputasi kita, kegemaran kita, kedamaian kita, pengharapan kita bukan lagi bergantung atas belas kasihan manusia, setan atau keadaan. Dengan mengenakan ketopong ini kita bisa berkata bersama Paulus: Jika Allah dipihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Roma 8:31), dan siapakah yang aka memisahkan kita dari Kristus? (Roma 3:35).
6. Pedang, ayat 17: Pedang Roh, yaitu firman Allah.
Pedang adalah senjata untuk menyerang atau membela diri. Umat Kristen yang terjun dalam peperangan begitu larut dengan Alkitab sehingga firman Allah sudah menyatu dengan dirinya sendiri. Pedang roh, yaitu firman Allah mutlak dibutuhkan orang Kristen untuk menampik ajaran palsu dan ajaran turun-temurun manusia dan untuk mengajarkan kebenaran serta merobohkan perkara-perkara yang dibentengi dengan kuat (Efesus 6:17; 2 Korintus 10:4, 5). Firman Allah yang dicatat dalam Alkitab diibaratkan pedang bermata dua yang ampuh yang dapat menebas dusta agama dan membantu orang yang berhati jujur memperoleh kebebasan rohani (Yohanes 8:32; Ibrani 4:12). Pedang rohani ini juga dapat membantu kita mempertahankan diri sewaktu diserang oleh godaan atau upaya orang murtad untuk menghancurkan iman kita. (2 Korintus 10:4, 5). Betapa bersyukurnya kita bahwa "segenap Tulisan Kudus diilhamkan Allah dan memperlengkapi kita secara menyeluruh untuk setiap pekerjaan yang baik" (2 Timotius 3:16, 17).
Jika kita diserang pencobaan, jangan kita memandang pada situasi atau pada kelemahan diri kita, tetapi kita harus memandang pada kuasa Firman karena semua kekutan firman itu sudah menjadi milik kita. Di masa inkarnasi-Nya di bumi, Di dalam tubuh kemanusiaan-Nya, Tuhan Yesus tidak terluput dari godaan Iblis. Sewaktu digoda oleh Iblis di padang belantara, Yesus menggunakan pedang roh secara efektif untuk menangkis penalaran yang salah dan godaan yang licik. Ia menjawab setiap tantangan Iblis dengan kata-kata, "Ada tertulis" (Matius 4:1-11). Tertulis bahwa sejak anak-anak Yesus Kristus menguasai isi Alkitab dan hal ini membuat para ahli Kitab/ guru-guru di Bait Allah menjadi takjub akan pengetahuan-Nya (Reff: Lukas 2:41-52; Matius 13:53-56. )
Untuk meniru keterampilan Yesus dalam mengajar dan paham isi Alkitab, kita membutuhkan pelatihan. Mengenai prajurit Romawi, sejarawan Yahudi Yosefus menulis:
"Setiap prajurit dilatih setiap hari, dan dengan sangat keras, seolah-olah memang sedang berperang sehingga mereka tidak gampang lelah dalam pertempuran yang sebenarnya."
Dalam perang rohani, kita perlu menggunakan Firman Allah. Selain itu, kita harus berupaya untuk mempersembahkan diri kita kepada Allah sebagai orang yang diperkenan, sebagai pekerja tanpa sesuatu pun yang membuat kita malu, menangani firman kebenaran dengan tepat (2 Timotius 2:15).
Sewaktu kita membiarkan kebenaran Alkitab membimbing kita, hal itu dapat melindungi kita dari penalaran yang salah dan memungkinkan kita mengambil keputusan yang bijaksana. Sewaktu digoda atau dicobai, pedoman Alkitab akan menguatkan tekad kita untuk melakukan apa yang benar.
7. Doa, ayat 18: Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu.
6:18 LAI TB, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
KJV, Praying always with all prayer and supplication in the Spirit, and watching thereunto with all perseverance and supplication for all saints;
TR, δια πασης προσευχης και δεησεως προσευχομενοι εν παντι καιρω εν πνευματι και εις αυτο τουτο αγρυπνουντες εν παση προσκαρτερησει και δεησει περι παντων των αγιων
Translit interlinear, dia {dengan} pasês {segala} proseukhês {doa} kai {dan} deêseôs {permohonan} proseukhomenoi {berdoalah} en {pada} panti {setiap} kairô {waktu} en {di dalam} pneumati {Roh} kai {dan} eis {terhadap} auto touto {hal ini} agrupnountes {memberi perhatian} en {dengan} pasê {segala} proskarterêsei {ketekunann} kai {dan} deêsei {permohonan} peri {bagi} pantôn {semua} tôn hagiôn {orang2 kudus}
Dalam uraian ini, doa adalah senjata yang tidak dimetaforakan oleh Rasul Paulus. Kalau boleh saya metaforakan Doa ini adalah jenis senjata lempar misalnya "tombak" atau "panah" atau bisa juga "umban/ ketapel"(sebagaimana senjata Daudmengalahkan Goliat). Atau jenis-jenis senjata lempar apa saja yang dilontarkan dari jarak jauh, itulah "doa".
Latar belakang pemikiran tsb adalah bahwa Prajurit Roma yang kala itu sedang ditugaskan menjaga Rasul Paulus dalam masa tahanannya (yang kemungkinan besar adalah "tahanan rumah" kala itu) ini memang Prajurit itu hanya mengenakan 6 elemen perlengkapan, yaitu
1. Ikat Pinggang
2. Baju Zirah
3. Kasut/ pelindung kaki
4. Perisai
5. Ketopong/ Helm
6. Pedang
Prajurit Romawi yang menjadi penjaga "tahanan rumah" tidak perlu menggunakan jenis senjata lempar misalnya "tombak/ panah/ ketapel" yang sedianya untuk mengadakan penyerangan jarak jauh dengan melontarkan senjata. Maka kalau boleh saya metafora-kan "doa" adalah jenis senjata lempar yang ampuh yang dapat dilontarkan dari satu tempat ke tempat lain. Misalnya seorang dapat mendoakan pemipin negaranya dari rumahnya sendiri yang jauh di pelosok sedangkan yang didoakannya berada di ibu-kota. Seorang dapat mendoakan suatu pelayanan penginjilan dari satu tempat ke tempat yang lain. Dan Doa adalah senjata yang ampuh untuk menangkis dan menyerang macam-macam pencobaan.
Maka, meski Rasul Paulus sudah memerincikan 6 jenis senjata Ikat Pinggang, Baju Zirah, Kasut/ pelindung kaki, Perisai, Ketopong/ Helm, dan Pedang, Rasul Paulus perlu menambahkan suatu senjata yang sangat penting dari semuanya itu, yaitu: doa (Efesus 6:18).
TETAPLAH BERDOA:
6:18 LAI TB, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
KJV, Praying always with all prayer and supplication in the Spirit, and watching thereunto with all perseverance and supplication for all saints;
TR, δια πασης προσευχης και δεησεως προσευχομενοι εν παντι καιρω εν πνευματι και εις αυτο τουτο αγρυπνουντες εν παση προσκαρτερησει και δεησει περι παντων των αγιων
Translit interlinear, dia {dengan} pasês {segala} proseukhês {doa} kai {dan} deêseôs {permohonan} proseukhomenoi {berdoalah} en {pada} panti {setiap} kairô {waktu} en {di dalam} pneumati {Roh} kai {dan} eis {terhadap} auto touto {hal ini} agrupnountes {memberi perhatian} en {dengan} pasê {segala} proskarterêsei {ketekunann} kai {dan} deêsei {permohonan} peri {bagi} pantôn {semua} tôn hagiôn {orang2 kudus}
6:19 LAI TB, juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil,
KJV, And for me, that utterance may be given unto me, that I may open my mouth boldly, to make known the mystery of the gospel,
TR, και υπερ εμου ινα μοι δοθειη λογος εν ανοιξει του στοματος μου εν παρρησια γνωρισαι το μυστηριον του ευαγγελιου
Translit interlinear, kai {dan} huper {untuk} emou {aku} hina {supaya} moi {kepadaku} dotheiê {diberikan} logos {perkataan} en {dalam} anoixei {pembukaan} tou stomatos {mulut} mou {-ku} en {dengan} parrêsia {keberanian} gnôrisai {untuk memberitahukan} to mustêrion {rahasia} tou euaggeliou {injil/ kabar baik}
6:20 LAI TB, yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara.
KJV, For which I am an ambassador in bonds: that therein I may speak boldly, as I ought to speak.
TR, υπερ ου πρεσβευω εν αλυσει ινα εν αυτω παρρησιασωμαι ως δει με λαλησαι
Translit interlinear, huper {untuk} hou {(-nya) yang} presbeuô {aku adalah utusan} en {dalam} alusei {keadaan dipenjara} hina {supaya} en {dengan} autô {dia} parrêsiasômai {aku berbicara dengan berani} hôs {sebagaimana} dei {harus} me {aku} lalêsai {berbicara}
Doa ini diberikan dalam akhir penjabarannya tentang perlengkapan senjata Allah. Rasul Paulus menasehatkan agar umat selalu berdoa pada setiap kesempatan. Doa ini diberikan setelah ia menguraikan seluruh perlengkapan senjata rohani. Dalam melawan Iblis, orang Kristen harus memanjatkan "setiap bentuk doa dan permohonan". Seberapa sering? Rasul Palus menasehatkan "Berdoalah setiap waktu di dalam Roh" (Efesus 6:18).
Saat menghadapi godaan, cobaan, atau perasaan kecil hati, doa dapat sangat menguatkan kita (Matius 26:41). Tuhan Yesus pada masa inkarnasi-Nya memberikan teladan tentang doa:
* Ibrani 5:7
Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
Doa adalah hubungan langsung dengan Bapa sorga yang perlu bagi kita. Kita bisa menutup semua pintu pikiran dosa dan kebimbangan yang meliputi pikiran kita dan semua pemikiran yang tidak suci dengan mengankat jiwa kita pada Allah melalui doa yang tekun. Iblis gemetar bila ia melihat orang kudus yang lemah sekalipun bertelut dalam doa.
KENAKANLAH SELURUH PERLENGKAPAN SENJATA ALLAH:
Iblis tahu bahwa waktunya tinggal sedikit, dan ia mempergencar upayanya untuk menaklukkan kita (Wahyu 12:12, 17). Kita harus melawan musuh yang kuat ini dan berjuang dalam perjuangan yang baik dari iman (1 Timotius 6:12). Untuk itu, kita membutuhkan kekuatan yang melampaui apa yang normal (2 Korintus 4:7). Kita juga membutuhkan bantuan Roh Kudus dan oleh karena itu, mesti berdoa memintanya. Doa adalah komunikasi antara kita dengan Sang Empunya langit dan bumi, yang memiliki kuasa, Dia adalah Bapa kita, yang tentu tahu apa yang dibutuhkan dan apa yang terbaik bagi anak, anak-Nya. Tuhan Yesus berkata
* Lukas 11:9-13
11:9 Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
11:10 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
11:11 Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan?
11:12 Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking?
11:13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Maka, jelaslah, kita harus mengenakan seluruh perlengkapan senjata yang Allah sediakan. Untuk itu, kita harus memupuk sifat-sifat yang saleh, seperti iman dan keadilbenaran. Kita harus mengasihi kebenaran seolah-olah pinggang kita diikat olehnya, kita harus siap memberitakan kabar baik pada setiap kesempatan, dan kita harus terus mengingat harapan di masa depan. Kita harus belajar mengayunkan pedang roh dengan terampil. Dengan mengenakan seluruh perlengkapan senjata dari Allah, kita dapat menjadi pemenang dalam pergulatan kita melawan kumpulan roh yang fasik dan dapat benar-benar memuliakan nama Allah yang kudus (Roma 8:37-39).